Jumat, 15 Juli 2011

Bagaimana cara membuat anak berprestasi?

Prestasi, adalah sebuah kata yang diinginkan bagi sebagian besar orang. Prestasi bisa membuat seseorang merasa ada (baca: exist) dilingkungannya, dan bahkan prestasipun bisa membuat lingkungan sekitar orang yang berprestasi tersebut merasa bangga.

Sebagai contoh, jika TimNas olahraga Indonesia juara, siapa yang akan bangga? Sudah tentu pastinya para atlit yang sudah bersusah payah berusaha untuk mencapai prestasi tersebut namun tidak pula ketinggalan semua elemen bangsa (baca: Indonesia) ikut merasakan kebanggaan tersebut. Meskipun tidak secara langsung berjuang dalam arena atau pertandingan yang diikutinya.

Berkaca dari hal tersebut dan dimulai dari lingkup yang lebih kecil, kitapun menginginkan prestasi, terutama dari para penerus kita, dalam hal ini; anak. Kita ingin sang buah hati mempunyai prestasi dibidang apapun, yang baik tentunya. Baik dalam dunia pendidikan maupun didalam bidang-bidang lain yang diikutinya.

Ada beberapa hal yang patut dicatat untuk membuat anak bisa berprestasi, antara lain:
  1. Berikan motivasi pada anak terutama rasa percaya diri, rasa percaya diri harus ditumbuhkembangkan oleh orangtua pada diri anak sebagai faktor utama yang memegang peranan penting untuk mencapai prestasi. Tanpa ada rasa percaya diri akan sulit bagi anak untuk berkembang.
  2. Dukungan yang penuh, dukungan dalam hal ini bisa berupa materi dan immateri.
  3. Target dan Prioritas, berikan anak target atau prioritas yang pasti dan terarah, agar ada acuan untuk meraih prestasi. Selain itu, anak juga harus diberikan dan diajarkan tentang prestasi yang harus diraih. Skala prioritas ini sangatlah penting dan berhubungan erat dengan prestasi, karena terlalu banyak prioritas akan menyebabkan anak berada dalam kebingungan sehingga tidak bisa menggapai prestasi dengan baik dan membuyarkan konsentrasinya. Namun ingat, jangan terlalu memaksa terhadap anak, hal ini akan berdampak terhadap faktor psikologis anak.
  4. Latihan yang berkesinambungan, latihan secara teratur dan terprogram, tentunya akan memberikan hasil yang baik.
  5. Terapkan disiplin, biasakan si anak disiplin dalam banyak hal.
  6. Komunikasi yang baik dua arah, komunikasi harus dijalin baik secara dua arah. Kadang anak ragu untuk mengatakan apa yang dialaminya, sebagai contoh ketika anak sedang jenuh, ragu dan lain sebagainya. Orangtua harus bisa berpartisipasi aktif dan jeli dalam hal ini dengan melihat tanda-tanda kelainan pada anak.
  7. Besar hati, dikarenakan prestasi sejati tidak didapatkan secara instan, faktor besar hati dari anak dan orangtua turut memainkan peran yang sangat penting. Dalam proses mencapai prestasi adakalanya sang anak tidak selalu menjadi juara (baca: kalah), namun proses dari besar hati menerima kekalahan dan berusaha lebih baik kedepannya akan membuat sang anak mempunyai mental baja dan matang.
  8. Jangan lupa berdoa, setelah kita berusaha, tentunya doa adalah faktor yang sangat dibutuhkan untuk tercapainya prestasi tersebut.
Namun dibalik semua itu, ada hal yang tidak boleh dilupakan. Biarkan anak berkembang untuk berprestasi sesuai minat dan bakatnya. Dengan adanya delapan hal ini, diharapkan sang buah hati dapat meraih prestasi sebagaimana yang diharapkan. Dan anakpun siap maju ke arena atau tahap selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar